Dampak-dampak Penarikan Film-Film Hollywood

Penarikan Film Hollywood Baik untuk Perfilman NasionalMulai Kamis ( 17/02/11 ) kita tidak bisa lagi menikmati film-film hollywood di bioskop, karena semua film asing yang ada di bioskop-bioskop di Indonesia sudah ditarik. Keputusan ini tentu sangat mengecewakan banyak pihak, terlebih para pemilik dan pegawai yang bekerja di bioskop.
(-)Negatif
Selama ini masyarakat Indonesia memang lebih menikmati film-film asing daripada film-film dalam negeri. Karena menurut saya film-film asing lebih baik kualitasnya dibandingkan dengan film-film dalam negeri yang cenderung monoton. Kualitas film Indonesia masih rendah, ini dapat kita lihat dari banyaknya film Indonesia yang didominasi film horor dan percintaan yang minim edukasi. Ditariknya film asing dari bioskop-bioskop Indonesia menimbulkan banyak pro dan kontra, mereka menyayangkan keputusan pihak Motion Pictured Associated ( MPA ) tersebut. Noorca Masardi menjelaskan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh pihak MPA ini karena ada perbedaan cara pandang dengan pemerintah Indonesia dalam hal ini Ditjen Bea Cukai. MPA tidak setuju dengan kebijakan baru dari Ditjen Bea Cukai. Kebijakan ini diambil setelah Pemerintah Indonesia mulai membebankan bea masuk atas hak distribusi film impor sebesar 23,75 persen atas nilai barang.
Film asing yang ditarik dari penayangannya bukan hanya film lama saja, tapi film yang baru beredar pun sudah ditarik. Menurut saya cara ini akan banyak merugikan banyak pihak, akan banyak pengangguran akibat bioskop yang tidak bisa lagi beroperasi karena sebagian besar penikmat film di Indonesia lebih memilih film asing dibanding film-film dalam negeri, tentu hal tersebut akan mengurangi pemasukan dan banyak bioskop yang bangkrut.
Dampak negatif lainnya adalah pembajakan DVD akan semakin meningkat akibat penarikan film asing dari bioskop. Harga DVD film asing yang cenderung mahal akan membuat para penikmat film lebih memilih produk bajakan yang relatif labih murah.  
(+)POSITIF
JAKARTA--MICOM: Aktor senior Tio Pakusadewo menganggap penarikan film Hollywood dari bioskop adalah hal yang baik bagi perfilman Indonesia.

"Ya ini bagus untuk bisa berkarya lebih cepat dan lebih baik lagi sehingga mampu memenuhi kebutuhan film-film di bioskop Indonesia. Lebih dari pada itu, kalau untuk dimatikan sama sekali enggak wise juga ya," ujar aktor bertato itu di Blitz Megaplex Jakarta, Senin (21/2).

Menurutnya, momentum yang diciptakan pemerintah memberikan kesempatan untuk film Indonesia meningkatkan kualitasnya.

Senada dengannya, penulis yang juga sutradara film Obama Anak Menteng Damien Dematra mengatakan, penarikan film Hollywood dari bioskop Indonesia tidak akan berdampak negatif bagi perfilman Indonesia.

"Itu bagus buat perfilman Indonesia," ujarnya via perpesanan Facebook, Senin (21/2).

Bahkan ia menganggap hal itu justru membawa efek positif. Pasalnya, nantinya para pekerja film akan berupaya menciptakan film berkelas untuk bisa bersaing dengan film luar negeri. (OL-5)   
(=)SOLUSI
Sebenarnya dampak-dampak negatif tersebut tidak akan terjadi jika saja kualitas film-film Indonesia dapat ditingkatkan, agar masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai dan menyukai film-film dalam negeri jadi kita tidak perlu lagi menikmati film-film asing. Semoga Pemerintah dapat cepat menyelesaikan masalah ini sehingga tidak ada banyak pihak yang dikecewakan. 
StumbleDeliciousTechnoratiTwitterFacebookReddit

0 Komentar:

| Kategori |

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

--Komentar Terbaru--