Lalu Mara: Indonesia Tidak Bisa Jalan Tanpa FIFA

TEMPO Interaktif, Jakarta - Manajer Pelita Jaya Lalu Mara Satria Wangsa mengatakan, PSSI sebagai anggota Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) harus tunduk pada aturan FIFA.  Apabila Indonesia dibekukan dari keanggotaannya, secara otomatis tidak bisa berlaga di event yang digelar di bawah FIFA.

"Jangan merasa hebat, kita tidak bisa berjalan tanpa FIFA," kata Lalu kepada Tempo, Senin (28/2). Selama ini, PSSI selalu berkoordinasi dengan FIFA. Setiap tindakan yang diambil PSSI, selalu dilaporkan kepada badan sepak bola yang bermarkas di Swiss itu.


Adanya kemelut PSSI yang terjadi di Indonesia dalam pemilihan Ketua Umum PSSI, ternyata mendapat respon cepat dari FIFA. Setelah melayangkan teguran melalui surat elektronik kepada Suryadharma Dali Tahir, Anggota Komite Etik FIFA, selanjutnya mengagendakan pembahasan kemelut PSSI di rapat Komite Asosiasi FIFA yang akan berlangsung Selasa (1/3) di markas FIFA.

"Saat ini kita sebaiknya menunggu sanksi yang diberikan FIFA. Yang bisa kita lakukan adalah mentaati sanksi yang nanti mungkin akan diberikan FIFA," kata Lalu. Munculnya anggapan Indonesia bisa tanpa FIFA, menurutnya itu salah.

Apabila Indonesia tidak lagi menjadi anggota FIFA, Indonesia akan mengalami kerugian. Agenda pertandingan internasional di bawah FIFA yang dijadwalkan tahun ini, tidak akan bisa diikuti lagi oleh Indonesia. Laga tersebut, yaitu Pra Olimpiade yang akan digelar 9 Maret nanti, Pra Kualifikasi Piala Dunia, dan SEA Games 2011 pada November nanti.

Pemerintah, kata Lalu, sebaiknya jangan mengintervensi PSSI. Ia menilai Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng telah melakukan intervensi secara vulgar di hadapan media masa melalui pernyataannya meminta Komite Banding menggoreksi Keputusan Komite Pemilihan. "Itu jelas intervensi," katanya.

Melihat perkembangan kemelut yang terjadi saat ini, menurutnya sebaiknya PSSI menyampaikan hasil keputusan Komite Banding. Dalam penyampaian kepada masyarakat, sebaiknya berikut fakta-fakta yang disampaikan ketua komite, Tjipta Lesmana termasuk tentang adanya bentuk ancaman yang mereka terima. "Bentuk ancaman yang mereka terima sebaiknya dijelaskan pada masyarakat," katanya.

RINA WIDIASTUTI
StumbleDeliciousTechnoratiTwitterFacebookReddit

0 Komentar:

| Kategori |

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

--Komentar Terbaru--